Menjelang libur Lebaran, anak bisa pakai pas untuk belajar piano. Menurut penelitian, aktivitas mengasyikkan ini banyak manfaatnya.
Banyak orang tua udah mengakrabkan telinga anak mereka dengan musik sejak masih di didalam kandungan. Salah satu kelas yang paling diminati adalah belajar piano.
Selain menyenangkan, aktivitas ini ternyata memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak. Mumpung libur Lebaran, Anda bisa memperkenalkan aktivitas ini kepada anak Anda.
Memang banyak pakar yang merekomendasikan ibu hamil untuk memperdengarkan musik klasik kepada janinnya untuk menstimulasi pertumbuhan otak. Bila anak udah lumayan umur, Anda bisa mengarahkan anak untuk belajar memainkan alat musik, misalnya di jual piano kawai.
Musik dan Pertumbuhan Anak
Menurut dr. Sara Elise Wijono, MRes, musik sebetulnya bisa mendorong pertumbuhan dan juga keahlian yang diperlukan anak nantinya pas bersekolah. Misalnya, kebolehan intelektual, sosial, emosional, motorik dan bahasa.
Sebab, musik mendukung keserasian kerja tubuh dan pikiran. Selain itu, musik terhitung bisa memperkuat memori, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
“Paparan pada musik sejak dini bisa mendukung anak-anak sadar suara dan makna berasal dari kata-kata. Menari mengikuti alunan musik terhitung ikut mendukung pertumbuhan motorik, dan juga mendukung anak untuk mengekspresikan dirinya sendiri,” ujar dr. Sara.
Namun, dr. Sara merekomendasikan agar anak-anak bisa terlibat didalam pengalaman musikal dibandingkan cuma mendengarkan. Dalam artian, Anda bisa mendorong anak untuk berlatih sedikitnya satu alat musik. Hal ini nantinya terhitung memberikan manfaat yang baik bagi buah hati Anda.
Anak-anak yang terbiasa meraih pelatihan musik menunjukkan aktivitas saraf yang lebih besar pada area auditorik dan prefrontal korteks berasal dari otak.
Menurut belajar di University of Toronto, pelajaran musik diketahui mendorong IQ anak. Studi lain di University of Montreal, Kanada terhitung mempelajari bagaimana pelajaran musik bisa mengubah susunan otak, bahkan mendukung anak yang mengalami gangguan perkembangan.
Cobalah Mainkan Alat Musik Piano
Anda bisa saja mendorong anak untuk latihan piano. Dengan 88 tombol dan ratusan string internal, piano standar menghasilkan suara dan suara unik.
Melansir berasal dari Time, sebuah belajar mengatakan, menguasai proses yang rumit layaknya pas belajar piano tak hanya menghasilkan musik yang indah, terhitung bisa menambah keterampilan bahasa anak
“Ada bukti bahwa paparan awal pada belajar piano memberikan manfaat yang lebih luas, tidak cuma berasal dari musik, tapi terhitung terhitung kebolehan bahasa,” kata John Gabrieli, seorang pakar saraf kognitif di Massachusetts Institute of Technology’s McGovern Institute for Brain Research, didalam Proceedings of National Academy of Sciences.
Ia pun melanjutkan bahwa dengan cara tertentu, mempelajari piano bisa mendukung anak menambah keterampilan pemrosesan bahasa mereka. Gabrieli menjelaskan ketika telinga anak-anak dilatih untuk membedakan pada nada-nada yang tidak sama di piano mereka terhitung bakal belajar penguasaan bahasa.
Untuk hal tersebut, para peneliti memilih 74 taman kanak-kanak di Tiongkok yang pakai bahasa pengantar Mandarin. Anak-anak berusia 4 atau 5 th. kemudian dibagi menjadi tiga kelompok.
Satu group mengambil alih 3 sesi pelajaran piano 45 menit tiap-tiap minggu, satu group mendapat instruksi untuk membaca buku bacaan secara rutin, dan group paling akhir tidak melakukan keduanya.
Setelah 6 bulan, kelompok-kelompok tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang penting didalam ukuran IQ, memori, dan rentang perhatian. Akan tetapi, group yang berlatih piano punya perbedaan drastis dibanding group lainnya. Anak-anak di group tersebut menjadi lebih baik didalam membedakan pada kata-kata yang diucapkan.
Baik piano dan group membaca berkinerja lebih baik daripada group yang tidak melakukan apa-apa. Hal ini sangat terlihat pas anak membedakan pada pengucapan huruf. Konsonan, layaknya “T” dan “D”, bisa terdengar sangat mirip, agar otak manusia perlu menyebabkan keputusan cepat perihal apa yang didengarnya.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa pelajaran piano mempengaruhi elemen perlu dan kompleks berasal dari pemrosesan bahasa, khususnya bagian konsonan. Sebab, konsonan sebetulnya memerlukan sedikit lebih banyak ketelitian untuk membedakan satu berasal dari yang lain daripada huruf vokal,” ujar Gabrieli.
Efek belajar piano ini bisa sangat terlihat pada orang yang berbahasa Mandarin. Karena bahasa tersebut sangat tergantung pada perbedaan suara yang halus. Gabrieli terhitung menjelaskan jikalau temuan soal belajar piano ini bisa saja terhitung bisa meluas ke pendidikan musik lainnya juga.
Hasil penelitian ini tentu mengasyikkan para orang tua yang tengah pertimbangkan anaknya untuk belajar alat musik. Belajar piano bisa menjadi pilihan jikalau Anda menginginkan memilihkan aktivitas yang berfungsi untuk anak Anda pas libur Lebaran kali ini.