Hati-Hati, Inilah Bahaya Minyak Goreng Bekas Jika Dikonsumsi!

Tahukah kalian ternyata menggoreng menggunakan minyak goreng bekas sangat berbahaya lho, Penasaran bukan bahaya minyak goreng bekas apa saja? Yuk simak berikut ini !

Penggunaan minyak goreng bekas setiap hari dapat menyebabkan kerusakan oksidatif. Dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit degeneratif dan keganasan.

Sebaiknya, sesuaikan jumlah minyak yang digunakan dengan kebutuhan sehari-hari, dan hindari mengonsumsi junk food.

Penggunaan minyak goreng dalam rumah tangga dalam proses pemanasan yang lama dan berulang dapat menyebabkan perubahan fisik dan kimia.

Sehingga dapat menimbulkan asam lemak jenuh dan menghasilkan radikal bebas. Kerusakan minyak goreng bekas ini menyebabkan penyakit degeneratif, seperti penyakit liver dan kardiovaskular.

Banyak penjual gorengan biasanya jarang mengganti minyak goreng yang sudah dipakai, bahkan sampai berhari-hari. Padahal minyak yang disebut minyak goreng bekas sangat berisiko bagi kesehatan. Apa bahaya minyak goreng bekas? Yuk Simak pembahasan dibawah ini !

Suka Menggoreng dengan Minyak Jelantah? Ini 4 Bahaya Minyak Goreng Bekas Bagi Kesehatan !

Suka Menggoreng dengan Minyak Jelantah? Ini 4 Bahaya Minyak Goreng Bekas Bagi Kesehatan !

Apa bahaya minyak goreng bekas jika digunakan untuk menggoreng? Makanan yang digoreng lebih terasa lidah-di-pipi.

Tak heran jika kebanyakan jenis lauk pauk yang Anda konsumsi biasanya digoreng terlebih dahulu.
Karena Anda sering memasak gorengan, Anda mungkin jarang mengganti minyak goreng. Jika dibiarkan, minyak tersebut akan menjadi minyak goreng bekas.

Semakin sering Anda makan gorengan yang dimasak dengan minyak goreng bekas, semakin besar bahayanya bagi tubuh Anda. Berikut beberapa bahaya minyak goreng bekas bagi kesehatan.

Baca Juga :

1. Infeksi bakteri

Minyak yang sudah dipakai berkali-kali akan menjadi tempat berkembang biaknya berbagai jenis bakteri. Salah satunya adalah Clostridium botulinum, bakteri penyebab botulisme.
Bakteri ini akan memakan partikel dan remah-remah yang tersisa dari gorengan di wajan atau minyak. Oleh karena itu, menggoreng dengan minyak bekas akan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi bakteri.

2. Meningkatkan risiko kanker

Selain bakteri, minyak goreng bekas juga merupakan sumber radikal bebas. Radikal bebas juga akan diserap ke dalam makanan yang digoreng, masuk ke dalam tubuh, dan menyerang sel-sel dalam tubuh. Zat-zat tersebut akan menjadi karsinogen penyebab kanker.
Semakin sering Anda menggoreng dengan minyak goreng bekas, semakin banyak radikal bebas yang menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan mutasi gen. Sel-sel dalam tubuh Anda lebih rentan berubah menjadi sel kanker.

3. Meningkatkan risiko penyakit degeneratif

Menurut penelitian para ahli dari University of the Basque Country di Spanyol, minyak goreng bekas mengandung senyawa organik aldehida. Senyawa ini diketahui berubah menjadi karsinogen dalam tubuh manusia.
Selain itu, aldehida dapat memicu penyakit degeneratif. Contoh dari beberapa penyakit adalah penyakit jantung, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson.

4. Kegemukan atau obesitas | Bahaya Minyak Goreng Bekas

Bahaya minyak goreng bekas yang tidak disadari adalah kadar kalori dan lemak trans yang akan terus meningkat. Menurut penelitian dalam jurnal Food Chemistry tahun 2016, minyak zaitun yang bebas lemak trans pada akhirnya akan menghasilkan lemak trans setelah digunakan untuk menggoreng berkali-kali.
Kalori dan lemak trans yang berlebihan akan menyebabkan kelebihan berat badan, bahkan sampai menjadi obesitas. Obesitas sendiri dapat menyebabkan komplikasi serius seperti diabetes dan penyakit jantung.

5. Diabetes gestasional untuk ibu hamil

Bagi Anda, terutama wanita yang sering mengonsumsi gorengan sebelum hamil, Anda berisiko tinggi terkena diabetes gestasional. Artinya diabetes dapat ditemukan sejak awal kehamilan.
Sebaiknya Anda hanya makan gorengan seminggu sekali, atau menggunakan minyak baru dan tidak menggunakannya berulang kali untuk memasak.

6. Tenggorokan gatal | Bahaya Minyak Goreng Bekas

Hal ini paling sering ditemukan jika Anda sering mengonsumsi gorengan pinggir jalan. Bisa jadi penjual gorengan sering menggunakan minyak goreng yang sama berulang-ulang.
Semakin sering Anda menggunakannya, semakin banyak bakteri dalam minyak goreng akan berkembang biak. Salah satunya adalah bakteri yang dapat menyebabkan tenggorokan Anda terasa gatal.

Tips Menggoreng Agar Lebih Sehat

Meski berbahaya, bukan berarti Anda tidak boleh makan gorengan sama sekali. Anda bisa menggorengnya tapi usahakan selalu menggunakan minyak segar. Namun, jika benar-benar diperlukan, Anda bisa menggorengnya kembali dengan minyak yang sudah digunakan.

Agar Anda bisa terhindar dari berbagai bahaya minyak goreng bekas, simak tips menggoreng yang sehat di bawah ini.

  1. Difilter terlebih dahulu. Sebelum menggoreng kembali, saring remah-remah dan ampas hitam yang biasanya ada di dasar penggorengan. Semakin banyak remah dan ampas yang tersisa, semakin banyak kalori dan lemak yang hilang saat menggoreng.
  2. Jangan terlalu panas. Pastikan minyak goreng tidak terlalu panas. Ukur suhu agar minyak tidak melebihi 190ยบ Celcius. Anda dapat menggunakan termometer memasak khusus untuk mengukur suhu.
  3. Matikan api jika sudah matang. Jangan biarkan minyak dipanaskan terlalu lama karena struktur kimianya akan memperlambat perubahan.
  4. Simpan minyak goreng dengan benar. Setelah menggoreng pertama kali, tutup wajan sampai minyak agak dingin. Setelah itu, pindahkan ke wadah tertutup khusus dan simpan di suhu ruangan.

Nah demikianlah informasi mengenai bahaya minyak goreng bekas. Dari penjelasan diatas semoga dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Dan tentunya kita harus lebh berhati-hari dalam menggunakan minyak jelantah. Sampai bertemu di artikel lainnya ya, See you ^^