executive search

Tips Executive Search – Awas Provokator dalam Kantor

Kali ini, potentiahr executive search ingin berbagi tips soal rekan kerja yang memiliki sifat provokator. Hati-hati, rekan kerja di kantor anda mungkin seorang provokator – di kantor, watak karyawan dan sifat selalu berbeda-beda. Inilah yang membuat suasana kantor menjadi unik. Ada yang suka bercanda, gampang bergaul, mau mengerti, suka bantu, bahkan ada juga yang sering membuat hati kesal.

Yang menyebalkan pastinya ada, dan tingkatannya pun beragam, salah satunya adalah mereka yang suka kompor alias provokator.

Mungkin anda sudah tahu, karyawan yang suka memprovokasi biasanya sering menyulut masalah. Bahkan, seorang provokator sering kali menghasut rekannya untuk melakukan apa yang diinginkan.

Nah menurut pakar headhunter indonesia, hasutan tadi bisa saja akan merugikan anda jika anda korbannya.

Watak seorang provokator biasanya menginginkan orang lain untuk setuju perihal apa yang ia rasakan.

Jika anda memiliki teman dengan watak tersebut, berhati-hatilah, bisa jadi karena hasutannya atau perkataannya, Anda malah terjerumus dalam masalah yang seharusnya tidak Anda alami.

Cara di bawah ini mungkin bisa membantu anda untuk menghindari teman kerja yang memiilki sifat provokator.

Mencoba memahami provokator dari sudut pandang seorang manajer

Jika anda seorang manajer, menanggapi bawahan dengan watak provokator bukanlah perkara mudah.

Supaya bisa menghindari konflik dan membuat suasana tidak kondusif di tempat kerja, anda harus mampu mengatur karyawan berwatak provokator agar nyaman saat bekerja.

Biasanya, seorang provokator sering menunjukan rasa tidak puas dengan sistem perusahaan.
Anda harus memiliki empati supaya bisa mengatur sang provokator tersebut.

Provokator dari sudut pandang rekan kerja

Sebagai sesama rekan kerja, Anda tidak melulu membiarkan apa yang dilakukan rekan kerja yang memiliki sifat provokator.
Hal utama yang harus anda lakukan ialah tidak terbawa dengan hasutan provokasi.

 

Kelolalah diri anda sendiri agar anda tidak terjerumus ke dalam masalah akibat ulah si provokator.

Nah, caranya bagaimana?

Lawan atau biarkan

Jika rekan kerja atau teman kerja anda seorang provokator, ada 2 hal yang bisa dilakukan: melawan atau membiarkannya. Melawan di sini bukannya berantam fisik atau adu jotos, namun menolak semua ajakan yang dilontarkan teman Anda yang provokator itu.

Ketika anda dihasut atau diprovokasi untuk melakukan sesuatu, tolaklah dengan halus. Atau mungkin, anda bisa berkata bahwa hal itu belum perlu untuk dilakukan.

Bagaimana dengan menghindar? Ini berarti Anda hanya perlu menjauh dari si provokator tadi supaya tidak ada masalah yang menghampiri Anda.

Coba untuk pahami

Seperti dikatakan sebelumnya, mereka yang provokator biasanya tidak puas dengan manajemen atau sistem yang diterapkan perusahaan, entah itu penggajian, atau kebijakan lain yang tidak menguntungkan bagi dia.

Akan tetapi, mereka ini (provokator) seharusnya perlu didengarkan aspirasinya, pahami masalah apa yang dia alami di tempat kerja.

Sewaktu anda mampu memahami mereka, ada kemungkinan untuk “menyembuhkannya” supaya bisa membuat suasana kantor kembali kondusif.
Mungkin saja, mereka yang dianggap provokator sebenarnya tukang kritik yang bisa membuat perusahaan menjadi lebih hebat lagi.