Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen

Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen

Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen – Porang merupakan salah satu jenis tanaman umbi-umbian. Tanaman porang dengan nama latin Amorphophallus muelleri ini berasal dari daerah hutan Sibolga, Tapanuli Tengah. Di jawa, tanaman ini dikenal dengan sebutan iles-iles.

Siapa sangka tanaman yang biasanya di anggap sebagai pakan ular ini sekarang menjelma sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan. Saat ini, produksi porang Indonesia telah diekspor ke berbagai negara di Asia, diantaranya yaitu Thailand, Jepang, China, Taiwan, Vietnam, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya menjadi komoditas ekspor unggulan, porang juga kaya akan manfaat. Umbi porang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, bahan baku industri, bahan baku kosmetik, dan lain sebagainya. Kandungan zat glukomanan dalam porang dipercaya dapat bermanfaat untuk kesehatan.

Tak heran jika budidaya porang belakangan ini semakin banyak diminati oleh para petani. Mari kita pelajari bagaimana cara budidaya porang agar cepat panen.

Syarat Tumbuh Tanaman Porang

Sebelum mengetahui cara budidaya tanaman porang agar cepat panen, tentu kita perlu memperhatikan beberapa syarat tumbuh tanaman porang. Misalnya jenis tanah, kondisi lingkungan, iklim, suhu, dan ketinggian area tanam.

Agar tanaman porang dapat tumbuh dengan optimal, maka Anda perlu memperhatikan syarat-syarat tumbuh tanaman porang sebagai berikut:

Keadaan iklim

Tanaman porang cocok ditanam di daerah dengan Intensitas cahaya sekitar 60 hingga 70 persen. Selain itu, tanaman porang paling bagus ditanam pada daerah dengan ketinggian 100 hingga 600 meter di atas permukaan laut.

Keadaan tanah

Agar dapat tumbuh subur, tanaman porang sebaiknya ditanam di daerah yang memiliki tanah gembur dengan tekstur tanah lempung yang berpasir, serta memiliki pH ideal yaitu di antara 6 hingga 7.

Kondisi lingkungan

Tanaman porang merupakan salah satu tanaman yang membutuhkan naungan pohon-ppohon besar lainnya, seperti Jati, Mahoni, Sono, dan lain-lain. Tingkat kerapatan antar naungan yang baik adalah di antara 40% hingga 60%. Semakin rapat naungan, maka semakin baik bagi pertumbuhan tanaman porang.

Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen

1. Menyiapkan Bibit Porang

Tanaman porang dapat berkembangbiak secara vegetatif atau generatif. Teknik pembibitan ada 3 macam yaitu menggunakan umbi, biji, dan umbi katak atau biasa disebut bubil. Bibit yang digunakan adalah bibit yang sehat.

Jika metode penanaman porang menggunakan biji, maka perlu dilakukan tahap pembibitan di dalam polybag terlebih dahulu. Namun, jika Anda menggunakan bibit umbi atau umbi katak (bubil), maka anda tidak perlu melakukan pembibitan.

Bibit porang hanya ditanam satu kali. Setelah dipanen, tanaman porang tidak memerlukan proses penanaman kembali. Banyaknya bibit yang dibutuhkan per 1 hektar lahan sangat tergantung pada jenis bibit dan jarak tanamnya.

Dalam 1 hektar lahan dengan jarak tanam 50 cm, membutuhkan sekitar 1500 kg atau sekitar 20 hingga 30 umbi porang. Sedangkan, jika bibit menggunakan biji, dalam 1 hektar lahan tanam memerlukan biji sebanyak 300 kg.

2. Menyiapkan Lahan Tanam

Tanaman Porang yang ditanam di lahan terbuka bisa menghasilkan umbi yang lebih besar dan kualitas yang lebih baik dibandinkan dengan budidaya porang dalam polybag.

Hal ini bisa terjadi karena pada lahan terbuka, akar dan umbi porang tidak dibatasi perkembangannya. Sedangkan penanaman porang dalam polybag membuat akar dan umbi porang terjebak di dalamnya, sehingga perkembangannya bisa terhambat.

Untuk menyiapkan lahan tanam porang, Anda hanya perlu menggemburkan tanah dengan menggunakan cangkul dan membersihkan lahan dari gulma atau rumput-rumput liar.

Setelah itu, buatlah lubang tanam pada lahan yang telah disiapkan. Siapkan lubang dengan jarak antar lubangnya yaitu 25 x 50 cm atau 25 x 60 cm. Kemudian isilah sekam, dan upuk kompos pada setiap lubang tanam.

Dalam budidaya porang sebaiknya menggunakan sistem monokultur atau penanam satu varietas agar hasil yang didapatkan lebih maksimal.

3. Menanam Porang | Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen

Tahapan budidaya porang selanjutnya yaitu menanam. Tanaman porang sebaiknya ditanam pada awal musim penghujan atau sekitas bulan Oktober hingga bulan Desember.

Masukkan bibit porang satu per satu ke dalam lubang tanam dengan tunas menghadap ke atas. Kemudian tutup bibit porang tipis-tipis dengan menggunakan tanah gembur.

Pada umumnya, tanaman porang hanya bisa hidup sekitar 5 bulan saja. Di bulan kelima, tanaman porang akan menguning dan perlahan mati. Di saat yang sama, umbi katak atau bubi akan berjatuhan dari tangkai daun.

Umbi katak atau bubil ini kemudian bisa disimpan dan dijadikan sebagai bibit baru saat musim penghujan tiba.

Umbi katak biasanya dijual dengan harga yang lumayan tinggi, yaitu antara Rp 11.000 hingga Rp. 15.000 per kilogramnya.

Baca Juga : Cara Menanam Porang Cabutan dengan Mudah

4. Merawat Tanaman Porang

Setelah ditanam, tanaman porang juga perlu dirawat agar bisa panen lebih cepat. Tahap perawatan ini diantaranya yaitu membersihkan gulma, meninggikan guludan, memberikan pupuk dan melakukan penjarangan.

Membersihkan Gulma

Gulma atau rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman porang dapat mengganggu pertumbuhan dan penyerapan nutrisi dalam tanah. Oleh karena itu perlu dilakukan pembersihan gulma, terutama saat musim penghujan.

Pembersihan gulma ini dapat Anda lakukan dengan cara manual maupun dengan bahan kimia herbisida. Untuk cara manual, Anda dapat menggunakan tangan atau sabit untuk mencabut rumput-rumput tersebut.

Anda juga dapat menggunakan larutan herbisida yang disemprotkan ke gulma tersebut. Setelah itu ditunggu selama beberapa hari rumput-rumput tersebut akan mati sendiri.

Rumput-rumpus sisa pembersihan ini bisa Anda manfaatkan sebagai pupuk kompos, dengan cara menimbunnya di tanah dekat tanaman porang.

Meninggikan Guludan

Anda juga perlu meninggikan guludan tanah disekitar tanaman porang. Peninggian guludan ini bertujuan agar batang tanaman porang bisa berdiri dengan tegak dan umbi porang bisa lebih cepat membesar.

Memupuk Tanaman Porang

Perawatan tanaman porang yang selanjutnya yaitu pemupukan. Pemupukan tanaman porang dilakukan dua kali.

Yang pertama, yaitu sebelum tanaman porang ditanam. Pemupukan ini menggunakan campuran pupuk organik kompos dan sekam.

Yang kedua, dilakukan saat tanaman porang telah mulai tumbuh. Jenis pupuk yang digunakan dalam tahap pemupukan in bisa berupa pupuk organik maupun anorganik seperti NPK atau TSP.

Melakukan Penjarangan

Lakukan proses penjarangan ketika luabang tanam ada terlalu banyak tanaman porang. Tahukah Anda? 1 tanaman porang bisa menghasilkan 3 hingga 4 batang porang. Penjarangan ini bertujuan agar umbi porang bisa tumbuh lebih besar.

5. Memanen Porang | Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen

Langkah terakhir, yaitu tahap pemanenan. Tanaman porang bisa Anda panen setelah berumur 3 tahun. Setahun sekali Anda bisa memanen tanaman porang tanpa harus menanam kembali umbinya.

Waktu panen tanaman porang biasanya dilakukan pada saat tanaman porang mengalami masa dorman atau masa istirahat. Biasanya hal ini terjadi sekitar bulan April – Juli.

Umbi yang dipanen adalah umbi yang besar dengan berat kurang lebih 2 kg. Umbi yang masih kecil dibiarkan untuk dipanen pada tahun berikutnya.

Demikian tadi beberapa cara menanam porang agar cepat panen. Untuk informasi menarik lainnya, Anda dapat mengunjungi website kami hanya di Cap Cip Cup.