Program Hamil 3 Bulan Pertama Bagian 2

originals.id – Rabalah lendir di telunjuk dengan ibu jari, rekatkan lalu regangkan, lendir tersebut seperti membentuk benang dengan jarak 2—3 cm. Jika benang lendir itu tidak terputus, tandanya calon Mama sedang dalam masa subur. Kalau sudah tahu kapan masa subur tiba, bercintalah sehari sebelum tanggal masa subur atau selama masa subur berlangsung.

* Hindari stres di malam pertama. Saat malam pertama singkirkan segala hal yang dapat menimbulkan stres. Bayangkan saja yang indah-indah, bukan cerita dari mulut ke mulut tentang “rasa sakit” malam pertama. Rasa sakit tidak akan terjadi, kalau vagina mengalami pelumasan dengan baik. Caranya, lakukan pemanasan atau foreplay dengan cumbu mesra dulu sampai calom Mama dan Papa benar-benar terangsang dan “panas”.

Setelah itu, silakan dilanjutkan hingga penetrasi. Oh ya, singkirkan semua target harus hamil. Target membuat pasangan jauh dari santai. Padahal rasa tegang dapat menghambat bekerjanya hormon-homon pembuahan dan kehamilan. Jadi, nikmati saja setiap gerakan dan embusan napas yang terjadi. Anggaplah malam itu hanya milik berdua.

* Langsung bulan madu. Kalau bisa, atur waktu bulan madu agar pas menjelang masa subur. Setelah itu, nikmatilah sepuasnya. Dengan menetapkan destinasi bulan madu, calon Mama dan Papa bisa lebih leluasa melakukan halhal romantis tanpa harus diganggu urusan rumah atau kantor. Cari tempat bulan madu yang memberikan suasana relaks dan nyaman agar Anda berdua bisa melupakan rutinitas selama beberapa hari.

* Lakukan hubungan intim sesukanya. Di rumah, lanjutkan bulan madu dengan menjadikan setiap hari penuh momen romantis. Jangan sungkan mengajak pasangan bermesraan lebih dari satu kali dalam sehari. Tentu perlu lihat sikon juga ya. Kencan panjang dan “panas” ini sungguh tepat bila dilakukan saat suami istri sedang santai dan happy. Bagaimana, mau coba weekend ini?

* Saling jemput, telepon, dan bicara mesra. Ciptakan ide-ide kreatif untuk mengejutkan pasangan. Kalau biasanya menjemput pasangan dengan mobil, kenapa tidak dicoba dengan motor? Berpelukan sambil berboncengan akan memberikan sensasi tersendiri yang dapat membuat pengantin baru ataupun pengantin lama semakin mesra.

Program Hamil 3 Bulan Pertama

generasimaju.com – Program hamil memang harus diperhatikan bagi beberapa pasangan muda yang ingin segera mendapatkan anak. Beberapa faktor mempengaruhi dalam masa kesuburan kedua pasangan. Waktu yang tepat tentunya dapat memperbesar kesempatan untuk mendapatkan anak. Karena tidak semua pasangan bisa langsung hamil ketika malam pertama. Dengan kondisi kesehatan yang baik dan pola hidup yang sehat semua itu bisa mungkin terjadi.

Konsultasi ke dokter juga bisa dilakukan apabila memang dirasa perlu. Agar kedua pasangan paham benar akan masa subur masing masing. Sehingga program hamil bisa dilakukan dengan benar dan tepat sasaran. Berikut ini salah satu cara program hamil dalam waktu 3 bulan pertama yang bisa dicoba untuk para pasangan baru atau yang sudah lama tapi belum juga mendapatkan keturunan. Semoga berhasil dan lancar, selamat mencoba!

* Sambutlah si masa subur. Untuk menghitung masa subur (ovulasi), ada rumusnya. Namun, rumus ini hanya berlaku untuk calon mama yang siklus menstruasinya teratur, yaitu setiap 28 hari. Meski siklus menstruasi selama 21 sampai 35 hari juga normal, rumus ini tidak berlaku untuk siklus di luar 28 hari.

Inilah rumusnya: Catat kapan tanggal menstruasi setiap bulan. Kalau siklusnya selalu 28 hari, go ahead pakai rumus ini. Pertama, cari tahu tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT), lalu tambahkan 28 hari. Seteleh ditemukan tanggalnya, kurangi tanggal tersebut dengan 14 sampai 16 hari. Misal, HPHT tanggal 26 Juni, tambahkan dengan 28 hari sehingga didapat tanggal haid berikutnya, yaitu tanggal 24 Juli.

Untuk menentukan masa subur, kurangi tanggal 24 Juli dengan 14 sampai 16 hari, sehingga terlihat masa subur jatuh pada tanggal 8 sampai 10 Juli. Cara lain mengetahui masa subur adalah dengan pe meriksaan getah lendir (mukus) mulut rahim (serviks). Ini pun bisa dilakukan sendiri. Caranya, ambil lendir dari vagina sebelah dalam dengan telunjuk yang bersih, lalu cek setiap hari. Hormon estrogen mencapai puncaknya pada saat ovulasi, sehingga biasanya lendir rahim jadi agak encer.

Bersentuhan dengan Alam

sat-jakarta.com – Awalnya hanya ingin membantu, kini usaha tepung bubur bayi organik miliknya makin berkembang. Tentang gaya hidup sehat, lanjut Ika, sudah mendarah daging dalam keluarganya. Ika, misal, selalu berusaha memilih bahan makanan alami daripada makanan kaleng ataupun instan. Memasak ayam memakai ayam kampung; untuk daging sapi memilih yang lokal karena lebih segar; sedangkan sayuran mengutamakan yang bebas pestisida. Termasuk mengonsumsi buah lokal yang terjamin lebih segar karena tidak dilapisi lilin atau herbisida.

Tak hanya itu, Ika juga lebih banyak menggunakan bumbu segar untuk mengurangi pemakaian penyedap rasa. Ibu dari Abraham (17), Amanda (14), dan Andrean (10) ini mengaku selalu mengutamakan berkomunikasi untuk menjalin kelekatan dengan anggota keluarga. “Ada banyak cara sederhana yang dapat dilakukan, seperti bertegur sapa di pagi hari saat mulai bangun tidur, mengobrol singkat saat sarapan dan meminta anak-anak menemani saat makan malam sepulang dari kerja.” Ika juga membiasakan keluarganya melakukan aktivitas bersama terutama saat akhir pekan.

Biasanya, Ika mengajak anak-anak berbenah rumah. Setelah itu main kartu atau catur atau apa saja. Bila keluar rumah, mereka akan menonton bioskop, ke museum, atau sesekali ke mal. Anak-anaknya juga didorong untuk melakukan aktivitas yang bersentuhan dengan alam, seperti sur­ ng di laut, mendaki gunung ataupun menjelajah dunia dengan menjadi backpacker. Bulan April 2014 lalu si bungsu Andrean, ikut dengan tim Avtech mendaki Gunung Kerinci 3850 mdpl.

IKA SURYANAWATI Tanggal Lahir: 14 September 1967 Pendidikan: Sarjana Pertanian, lulus 1991, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor Penghargaan : * Perempuan Inspiratif versi Tabloid Nova, 2011 * Juara 1 lomba Diversikasi Pangan tingkat Jawa Barat pada acara Food Etnik, 2011 * Perempuan Inspiratif versi majalah Kartini, 2012 * Juara 1 lomba Diversikasi Pangan tingkat Jawa Barat pada acara Food Etnik, 2012 * 50 orang Penerobos Kebuntuan versi Majalah Intisari terbitan Agustus 2012 * Penghargaan Industri Hijau Level 5 dari Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, 2013 * Penghargaan Raksa Prasada Katagori Masyarakat Peduli Lingkungan dari BPLHD Jawa Barat, 2013

Awalnya Hanya Ingin Membantu

Berawal Dari Milis

pascal-edu.com – “Semuanya berawal dari diskusi dan sharing pengalaman seputar seluk beluk kesehatan anak di milis sehat. Kebetulan ada pembicaraan tentang MPASI. Saya menawarkan tepung beras dari hasil pertanian organik kami untuk membantu para ibu yang kesulitan mendapatkan beras yang aman bagi bayi, khususnya untuk MPASI,” papar Ika Suryanawati (47).

Ia masih ingat, kala itu tengah marak isu beras berformalin. Alhasil, seiring dengan semakin banyaknya permintaan, Ika pun memproduksi tepung beras khusus untuk dijual. Produk pertama pada 2005 adalah tepung beras merah. Saat ini, sejalan dengan pertanian organik yang juga memerlukan pergiliran tanam (rotasi), maka tepung bubur bayi organik bermerek Gasol ini telah berkembang menjadi 11 varian, yakni Tepung Merah Wangi, Tepung Beras Merah, Tepung Beras Cokelat, Tepung Pisang, Tepung jagung, Tepung Kacang Hijau, Tepung Kacang Merah, Tepung Kedelai, Tepung Garut, Tepung Ubi, dan Tepung Campuran.

Kecintaan Ika pada pertanian organik terilhami setelah membaca buku berjudul Revolusi Sebatang Jerami karya Masanobu Fukuoka. “Cita-cita terpendam saya adalah memadukan natural farming dengan ilmu pertanian yang saya dapat dari IPB, perguruan tinggi tempat saya menimba ilmu sebagai Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi. Maka, sejak 2004, saya mulai mengelola pertanian organik di desa Gasol, Cianjur,” tambah istri dari J. Fleming W (47) ini.

Tidak Takut Tersaingi

Saat ini banyak produk sejenis yang mengusung label organik. Menghadapi persaingan ini, Ika tidak merasa gentar. “Kami tidak pernah memikirkan tentang persaingan bisnis. Yang terus kami pikirkan adalah bagaimana membenahi internal di pertanian untuk bisa mencapai pola pertanian berkelanjutan dan menghasilkan produk berkualitas,” tegasnya saat ditemui di kantornya di Ragunan, Jakarta Selatan.

Tepung Gasol sendiri tidak hanya fokus pada bertani tanpa pupuk sintetis dan pestisida sintetis, tapi juga akan terus- menerus mendesain pola pertanian yang berkelanjutan (sustainable agriculture), dengan tetap fokus pada alam dan manusia sebagai faktor terpenting. “Maraknya bisnis organik di Indonesia merupakan harapan kami, karena dengan demikian alam Indonesia akan semakin lestari dan anak bangsa Indonesia akan semakin sehat,” ucapnya dengan penuh keyakinan.